Penjelasan Gaji Pokok dan Komponen Penyusun Salary

Lazimnya besaran gaji pokok akan menyesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR) apabila seseorang bekerja di perusahaan kecil atau tugas yang dikerjakan tak memerlukan keahlian khusus. Namun jika bekerja pada perusahaan yang cukup mapan, besaran gaji umumnya ditetapkan sesuai standar/skala gaji yang berlaku pada perusahaan tersebut. Gaji pokok adalah nominal uang yang diterima pekerja dari pemberi kerja atas jasa pekerjaan yang dilakukannya. Gaji pokok tak mencakup tunjangan, bonus atau kompensasi.



Gaji pokok yaitu nominal yang tertera di slip gaji yang diterima setiap bulan. Jumlah tersebut sebagai bayaran yang diperoleh karena telah melakukan pekerjaan. Gaji pokok pada intinya yaitu jumlah yang disebutkan ketika orang lain menanyakan berapa gaji anda? Sementara total kompensasi yaitu semua yang diberikan perusahaan kepada para pekerja sebagai balasan dari pekerjaan yang telah dilakukan. Total kompensasi mencakup gaji pokok, bonus, tunjangan dan uang tambahan lainnya. Bentuk kompensasi itu juga meliputi asuransi kesehatan, bonus prestasi, hingga rencana pensiun. Tiap-tiap komponen tersebut adalah beban bagi perusahaan namun sebaliknya memberikan benefit untuk para pekerja.

Terdapat 5 komponen gaji yang umumnya diikutkan tiap bulannya yaitu :

1. Gaji pokok

Adalah gaji dasar yang diperoleh pekerja, dimana nominalnya tidak boleh di bawah 75% dari total gaji yang diterima. Ketentuan tersebut ditetapkan dalam undang-undang. Gaji pokok lazimnya ditetapkan berpedoman di besaran UMR dan juga disesuaikan dengan jabatan, wewenang, tanggung jawab serta jabatan.

2. Tunjangan Tetap

Yaitu tunjangan atau benefit yang dibayarkan setiap bulan ke pekerja bersamaan dengan gaji dengan nominal tetap. Termasuk tunjangan tetap yaitu tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diterima pekerja karena mengemban suatu jabatan di perusahaan tempatnya bekerja. Apabila ada promosi atau sebaliknya demosi, otomatis besarnya tunjangan jabatan akan berubah bisa meningkat, menyusut, atau malah tak mendapatkan sama sekali.

3. Tunjangan Tidak Tetap

Sebaliknya dengan tunjangan tetap, untuk tunjangan tidak tetap yaitu tunjangan yang dibayarkan kepada pekerja yang memperhitungkan beberapa komponen tertentu. Itu artinya besarannya dapat naik atau turun tiap bulannya. Contohnya tingkat kehadiran karyawan, banyaknya keuntungan yang dapat dihasilkan perusahaan, dan masih banyak lagi.
Salah satu bentuk tunjangan tidak tetap contohnya tunjangan transportasi dan tunjangan makan, yang dihitung sesuai tingkat presensi atau kehadiran pekerja di kantor.

4. Uang Lembur

Di samping mendapatkan tunjangan tetap dan tidak tetap, uang lembur pun menjadi salah satu komponen penambah gaji pekerja. Uang lembur yaitu gaji tambahan yang dibayarkan untuk imbalan kerja yang dikerjakan di luar jam kerja reguler. Uang lembur tersebut dapat dibayarkan tiap kali selesai melakukan kerja lembur, atau dapat pula diakumulasikan dengan gaji yang diperoleh tiap bulan. Nominal uang lembur yang didapatkan pun akan bervariasi, ditentukan banyaknya jam lembur yang dilakukan dan nominal pembayaran yang disepakati.

5. Potongan

Di samping beberapa pemasukan yang menyusun gaji, ada juga pengeluaran yang harus dibayarkan pekerja. Itu beberapa diantaranya pajak penghasilan atau PPh, premi BPJS yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Ada pula apabila pekerja memiliki hutang ke perusahaan, contohnya kredit KPR, hutang untuk membeli motor, dan juga bila pekerja kasbon. Terkadang ada juga potongan gaji karena terkena sanksi disiplin, misalnya karena melanggar aturan perusahaan. Nominal potongan akan berbeda-beda sesuai dengan kebijakan tiap-tiap perusahaan, serta berat ringannya pelanggaran yang dilakukan.